Rumah Tangga Anti Bubar


Sebuah rumah tangga seorang sahabat akhirnya bubar. Penyebabnya adalah klasik. Suami keras kepala, istri keras hati. Pasangan muda berputri dua ini, rela memilih bercerai, kemarin. Rumah tangga ini hanya butuh waktu enam tahun, selanjutnya terhempas. Sang suami berprinsip tak bisa diatur-atur, sang istri berfalsafah tak pernah kalah dalam hidupnya. Jibunan cinta dalam era emas masa pacaran tak dapat membantu sedikitpun. Prahara dan keonaran pasutri ini diawali saat sang suami menasehati sang istri agar jangan terlalu mengikuti keinginan untuk membeli baju mahal, lipstik dan asesories kecantikan lainnya. Alasan suami: “Kita belum punya rumah dan anak kita butuh gizi”.
Sang istri tak terima, tetap berniat menambah rak lemarinya dengan pakaian-pakaian: “Mama tidak mungkin tidak beli baju. Ini panggilan jiwa mama pah”. Problem-problempun tertunai di rumah tangga mereka. Pertengkaran kerap terjadi di depan kedua anak mereka yang masih kecil. Umur 4 dan 2 tahun.
Rekan Kompasianer. Anda telah sangat bisa mempridiksi seri keonaran di rumah tangga mereka. Soal kecil menjadi besar. Uniknya rumah tangga ini sebab keduanya membeberkan aib di tetangga mereka. Padahal aib rumah tangga idealnya tertutup rapat, hancur bagaimanapun orang lain tak boleh tahu.
Helem yang semestinya dijadikan pelindung kepala, justru helem itu mencederai jidat sang suami ketika sang istri melemparkan ke suaminya. Handphone yang idealnya berfungsi sebagai alat komunikasi, justri berupa menjadi alat pelontar ke hidung sang istri. Bercucuran darah segar pertanda kerasnya lemparan itu.
Saya maklumilah jika pasangan ini harus game-over. Sebab tiada lagi kecocokan dan saling adaptasi. Padahal rumah tangga dilabeli dengan anti bubar andai saja pasangan ini mengasah filosofi rumah tangga berikut ini:
Istri memerlukan perlindungan, suami rindu ketenangan
Istri memerlukan sanjungan, suami butuh kekuatan
Istri memerlukan tuntunan, suami kangen hiburan
Istri memerlukan kelembutan, suami butuh tempat mengadu
Istri memerlukan keagungan, suami butuh motivasi
Istri memerlukan kepatuhan, suami butuh kepatutan
Istri memerlukan pembelaan, suami butuh senyuman
Istri memerlukan belanja dapur, suami butuh spirit
Istri memerlukan kepastian, suami butuh apresiasi
Dan
CINTA
Adalah kebutuhan keduanya

0 komentar:

Posting Komentar