Cinta yang Tak Pernah Terucap


13197682481849097495
ilustrasi: forumkami.com
Istriku…
Kamu boleh nuduh papa tak romantis, tak fasih lafazkan kata cinta setiap hari. Engkau sering ungkapkan betapa romantis Sophan Sofyan dan Widyawati, setiap harinya mereka berucap I Love You. Saat mereka tidur, tangan mereka saling menggenggam sampai mereka terbangun menjelang fajar. Kuakui, kubukan seperti mereka. Sebetulnya kucemburu juga dengan romantisme mereka namun kutak dapat memaksakannya sebab kutak punya talenta seperti mereka. Inilah aku. Seada-adanya. Tiada lebih, pun tiada istimewa di matamu.
—————————————————————
Istriku… Kutak Ingin Mengganggu Tidurmu
- Saat engkau tidur terlelap di kamar kita. Saya berpikir bagaimana engkau tak terganggu. Saya buka pintu kamar dengan sangat hati-hati hingga tak menimbulkan suara sekecil apapun yang dapat mengusik tidurmu.
- Saat engkau tertidur pulas. Lagi-lagi saya perhatikan kepalamu tak beralas bantal. Kuangkat kepalamu sangat pelan dan menaruh bantal. Kusangat khawatir jika engkau terbangun namun ku juga sangat mencemaskan kepalamu tak beralaskan bantal. Kutakut transportasi darah dalam otakmu tak berjalan normal. Dan kusangat menghargai kepalamu sehingga saya takkan membiarkannya rata dengan tubuhmu.
- Entah sudah berapa kali hasrat bercinta ini hadir. Namun kutakut membangunkanmu saat engkau tertidur dengan pulasnya. Dan engkau tahu selama kita menjadi suami-istri, kubelum pernah membangunkanmu untuk urusan yang satu ini. Bukan kutak pengen namun sekali lagi kucemaskan jika tidurmu tak cukup dan berpotensi membuatmu sakit ringan, entah sakit kepala ataukah perasaanmu terganggu karena terbangun oleh inginku. walau itu kutahu pasti adalah kewajibanmu sebagai istriku.
—————————————————————
My Love…
Saat engkau pulang kantor dan membawa laporan-laporan dan wajahmu begitu kusut. Saya tak bertanya apa-apa, kutakut pertanyaanku akan mengganggumu. Berkas-berkas itupun menurutku engkau simpan di sembarang tempat. Dengan keberanianku, saya ambil berkas itu dan menyimpannya baik-baik di atas mejamu.
—————————————————————
Juwitaku…..
Engkau kadang ceritakan mesin cuci tetangga sering rusak. Tanpa engkau sadari dan tanpa engkau bertanya-tanya mengapa mesin cuci kita tak pernah bermasalah. Oh iya mama, tanpa sepengetahuanmu pun saya kontrol mesin cucimu setiap waktu dan pernah mengganti timing-beltnya sebab sudah kalah. Kulakukan ini agar saya cemaskan dirimu saat mesin cucimu bermasalah. Dan syukur itu tak pernah terjadi.
Bahkanpun engkau tak pernah sadari megapa kompor gasmu tak pernah bermasalah. Engkau tak tahu betapa seringnya kubenahi selang-selangnya dan dudukannya. Kuawasi meterannya, kutakut mama kehabisan gas dan membuatmu susah. Sebelum gas itu benar-benar telah habis, kumampir di langganan kita agar membawa tabung gas sore ini ke rumah kita. Sebab kutelah prediksi, besok pagi gas kita akan habis.
—————————————————————
Kasihku……
Kemarin kuurungkan niat untuk bermain futsal sebab kukhawatir jika kakiku terkilir bahkan patah. Bukan lantaran kusayang anggota tubuhku. Tapi kucemaskan jika itu terjadi dan siapa yang bisa mengantarmu ataupun menjemputmu jika engkau membutuhkanku.
—————————————————————
Dian Hidupku…..
Telah lama engkau melihatku demikian santai di rumah. Sebetulnya banyak tugas dan kewajiban kampus yang harus kuselesaikan di rumah. Tapi tak kulakukan itu. Kumemilih terlihat santai agar engkau dapat memanggilku setiap saat jika ada yang hendak engkau perlukan padaku.
—————————————————————
Soul-Mate-Koe…..
Saat engkau membaca SMS ini, engkau tau aku telah pergi atas permintaanmu sendiri. Kupergi karena saya tak mau disebut sebagai suami pembangkang kepadamu. Kuturuti titahmu agar engkau merasa enakan. Kutahu banyak lelaki di luar sana yang doyan mengucap kata cinta dan sayang kepadamu. Semoga engkau mendapatkan teman hidup melebihi dariku yang dapat memenuhi harapan-harapanmu selama ini yang tak kumiliki. Yang dapat berucap cinta setiap hari padamu, berkata sayang setiap waktu.
Sebab selama ini kubukanlah seorang suami yang sanggup berkata cinta. Katakanlah seorang suami dengan cinta yang tak pernah terucap. Mungkin bentuk cintaku berbeda dengan lelaki lain. Ekspresi cintaku telah kupaparkan dalam terapan rasa dan cinta. Dan itulah kusebut pengabdian kepada seorang istri. Maafkanlah aku sebab kutak mampu meberimu sekuntum bunga yang engkau sebut sebagai simbol cinta dan kasih sayang.
Dan inilah jawaban SMS dari Sang Istri:
Papa…
Pulanglah papa.. kubaru tersadar…
Cinta papa teramat besar padaku
Tiada duanya..
Pulanglah papa
Air mata mama sembab
Jangan biarkan mengering papa
Papa ingin menyaksikan air mata ini
Saat mama memelukmu
Note:
Tulisan ini terinspirasi oleh seorang sahabat di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar.
Dan telah saya modifikasi
Mudah-mudahan tulisan ini sedikit memberi manfaat.
Boleh komentar serius, canda, ataupun komentar apa saja.
1319763633439343874

1 komentar:

quero parabeniza-la pelo bog, ficou muito bom e interativo. aceite os abraços do brasil.

 

Posting Komentar