Pagi Yang Cerah

Suasana alam banyak orang menjadikan kebahagiaan, kesedihan, duka ataupun riang. Begitulah alam mengajari kita. Orangpun sering belajar pada alam. Sayang sekali, kadang pembelajaran itu dijadikan bangku sekolah saja. Enggan mempraktekkan, menghindar dari kenyataan. Seolah tak mengakui jika cuaca buruk, ia ingin mengatakan cuaca lagi cerah. 
Jauh di lubuk hati, sebenarnya manusia itu memang sering ganda. Saat bersedih berpura-pura tak sedih, alasannya agar disebut tegar. Padahal memborbardir perasaan sendiri.
Sahabat, Saipul Jamil yang baru saja kehilangan seorang istri yang sangat dicintainya. Air matanya adalah bentuk kesesuaian antara perasaan sedih, duka, kecewa, derita dengan ekspresinya.
Bukankah alam mengajari demikian?. Namun lebih jauh lagi alam mengajari agar kita tak menikmati satu dua cuaca saja. Hakekatnya, siap-siaplah dengan segala kondisi cuaca kehidupan dan iklim perasaan kita.

0 komentar:

Posting Komentar